Sunday, April 14, 2013
Sejarah Rumah Sakit Dalam Islam
7:58 AM | Diposkan oleh
Unknown
Kemajuan bidang medis memicu perkembangan lebih jauh. Tak
melulu karya dan pemikiran yang berserak. Namun, pada akhirnya muncul sebuah
institusi berupa rumah sakit. Keberadaan rumah sakit selain berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan juga menjadi sentra pengembangan ilmu medis.
Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di
Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Tepatnya, ketika Harun
al-Rasyid (786809) menjadi khalifah. Rumah sakit dikenal dengan sebutan
bimaristan atau maristan. Bangunan rumah sakit di Baghdad besar dan megah.
Rancang bangunnya menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya
yang baru didirikan di wilayah Islam. Gambaran mengenai rumah sakit di Baghdad
disampaikan oleh sejarawan Muslim terkemuka al-Jubair. Ia mengunjungi Baghdad
pada 1184 Masehi. Menurutnya, perlengkapan rumah sakit sangat memadai.
Bahkan ia mengungkapkan, kemegahannya tak kalah dengan
istana khalifah. Kebutuhan air bersih di rumah sakit disalurkan langsung dari
Sungai Tigris. Pada masa selanjutnya, umat Islam membangun sejumlah rumah sakit
besar dan terintegrasi. Maksudnya, rumah sakit itu mampu memberi pelayanan
pengobatan beragam jenis penyakit.
Selain itu, terdapat fasilitas rawat inap, ruang penyimpanan
dan pelayanan obatobatan, tempat pendidikan bagi dokter dan tenaga medis,
perpustakaan, bahkan menjadi pusat pengembangan ilmu serta praktik kedokteran.
Sebagian besar rumah sakit Islam berkonsep modern sudah memiliki standar
semacam ini.
Oleh karena itu, rancang bangun dan tata letak ruangan rumah
sakit menjadi penting untuk dapat mengakomodasi seluruh fungsi tadi. Beberapa
ruangan khusus melengkapi sarana yang ada. Hal itu diungkapkan dalam buku
History of the Arabs. Si penulis buku, Philip K Hitti, menyebut rumah sakit
Islam mempunyai ruangan khusus perempuan.
Berdiri pula gudang obat yang menyatu dengan bangunan rumah
sakit. "Beberapa di antaranya dilengkapi perpustakaan kedokteran. Rumah
sakit juga menawarkan kursus pengobatan," urai Hitti. Gambaran yang hampir
sama tercantum dalam artikel berjudul "Islamic Culture and the Medical
Arts" pada laman National Library of Medicine.
Artikel tersebut menggambarkan, rumah sakit yang didirikan
umat Islam di Suriah maupun Mesir sepanjang abad ke-12 dan ke-13 juga memiliki
setidaknya empat bangsal besar. Ruangan lain berukuran tidak terlampau luas,
seperti ruang untuk dapur, gudang, apotek, tempat istirahat staf, dan
perpustakaan.
Tiap bangsal biasanya dilengkapi pancuran air bersih untuk
minum atau mandi. Rumah sakit menerapkan pemisahan bangsal pasien perempuan dan
laki-laki. Juga bangsal untuk pasien berpenyakit menular dirawat di ruangan
terpisah dari pasien lain. Selain itu, ada pula ruang khusus bagi pasien
penyakit mata dan disentri.
Di sisi lain, ada area khusus yang digunakan sebagai ruangan
operasi dan ruang perawatan pasien gangguan jiwa. Kamar mandi dengan pasokan
air memadai tersedia pada beberapa bagian rumah sakit. Para pengelola rumah
sakit sangat memerhatikan unsur kebersihan sehingga tidak membiarkan kamar
mandi dalam keadaan kotor.
Sejumlah rumah sakit milik pemerintah memiliki laboratorium
guna meracik beragam obat. Tak jarang, pusat farmasi ini sanggup memproduksi
obat-obatan dalam skala besar. Sebagian besar obat diberikan untuk pasien rumah
sakit dan sebagian lagi disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Prestasi mengagumkan ketika rumah sakit menjadi tempat
pendidikan, tempat menempa mahasiswa kedokteran dan perawat, serta pengembangan
kajian medis. Ada pula ruangan yang digunakan sebagai tempat belajar-mengajar.
Tradisi itu mulai berlangsung pada masa Khalifah al-Ma'mun serta al-Mu'tashim,
dan masih ada di era Seljuk dan Usmani.
Di Rumah Sakit Bursa yang berdiri di dekat istana Sultan
Yildirim, dibuka sekolah kedokteran. Di rumah sakit itu, di samping ada ruang
belajar, ada pula ruangan pengajar yang juga para dokter senior. Perpustakaan
besar yang menyimpan bermacam naskah ilmiah medis turut melengkapi sarana
pendidikan.
Rumah sakit lain yang membuka fasilitas pelatihan kedokteran
yakni RS al-Nuri di Damaskus, Suriah dan RS Marakesh di Maroko. Ruangan yang
sangat penting dan selalu ada di rumah sakit Islam adalah masjid atau tempat
ibadah. Fasilitas tersebut memudahkan pasien dan pengunjung dalam menunaikan
ibadah.
Tak heran, ruangannya cukup besar dan bisa menampung banyak
jamaah. Selain itu, dalam artikel berjudul "The Beginning of the Islamic
Hospitals" pada laman muslimheritage menuturkan, di sana dibangun pula
gereja bagi pengunjung, pasien, maupun tenaga kesehatan yang beragama Nasrani.
Manajemen rumah sakit menyediakan ruang tunggu bagi
pengunjung. Sarana penunjang lainnya adalah aula, klinik pasien rawat jalan dan
penyakit ringan, juga dapur. Dan yang membanggakan, seluruh pelayanan dan
sarana itu dapat dinikmati oleh pasien tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Ilmuwan Hossam Arafa dalam tulisan berjudul "Hospital in Islamic
History" mengatakan, karakteristik rumah sakit Islam adalah melayani
pasien tanpa memandang asal usul, etnis, suku, maupun agama. Semua berhak
menerima perawatan medis tanpa perlu membayar biaya layanan rumah sakit.
Dana yang dibutuhkan untuk memberikan layanan pengobatan,
perawatan, hingga biaya operasional rumah sakit sepenuhnya berasal dari dana
wakaf. Umat Muslim dan penguasa mewakafkan sebagian harta mereka untuk
kepentingan sosial dan agama. Pada masa itu, dana wakaf yang terkumpul cukup
besar.
Dana wakaf tersebut lebih dari cukup untuk membiayai
pembangunan serta operasional rumah sakit. Sebagian anggaran negara juga
didistribusikan ke rumah sakit, terutama untuk pemeliharaan peralatan dan
penyediaan obat-obatan. Karena itulah, rumah sakit bisa beroperasi secara
maksimal dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Konsep dan rancang
bangun rumah sakit modern milik umat Muslim ini dijadikan model bagi rumah
sakit-rumah sakit yang didirikan di Eropa beberapa abad kemudian.
Source : Republika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
100 Artikel Terbaru
Buku Tamu
Facebook Page
Total Page Views
Popular Post
-
Untuk teman yang suka desain kaos, sekarang gak perlu ribet lagi. Ada aplikasi untuk komputer kamu yang fungsinya untuk menbuat design ka...
-
Ditahun 2013 ini nampaknya perkembangan Line di Indonesia lumayan bersaing, khusus di Play Store posisinya selalu di lima besar, kalau ...
-
Ada teman saya yang tanya. Begini percakapannya: Temen : "Bro, cara mengganti password hp gimana sih ?" (sambil nunjukin hp...
-
Mungkin selama ini jika agan ngetik huruf arab pada HP Samsung Galaxy Young S5360 akan seperti ini. Begitu juga dengan saya gan...
-
Untuk yang berminat untuk download, langsung saja saya jelaskan, ada apa aja sih Game dan Aplikasi yang tersedia ? Yuk kita kupas tuntas.....
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda.