Sunday, April 29, 2012
Kasus kematian beberapa pemain bola yang bahkan terjadi saat bertanding di lapangan membuat saya penasaran, kenapa pemain bola rawan terkena serangan jantung? Apalagi kematian Piermario Morosini yang tiba-tiba saat tengah bertanding melawan Pescara pada Sabtu (14/4/2012) kemarin, penyebabnya juga karena serangan jantung.


Saya pun lantas menghubungi seorang teman di Bima yang kebetulan juga seorang dokter umum. Berikut tanya jawabnya:


1. Kenapa kok pemain bola rawan terkena serangan jantung? Padahal dari segi fisik, mereka jauh lebih baik ketimbang orang awam. Dan pola makan + gaya hidup juga lebih dikontrol.

Yang menentukan adalah faktor psikologisnya, stres yang menyebabkan peningkatan adrenalin yg memberikan kontribusi juga untuk penyempitan pembuluh darah yang mensuplai jantung. Apalagi tekanan psikologis dari penonton seandainya kalah bertanding.
Stress, cemas, emosi, takut kalah, tegang ditonton oleh banyak penonton, itu menberikan kontribusi.

2. Kalau dikatakan karena gerak ritmis tidak teratur (sebentar lambat, sebentar cepat) dan stress, apa ada faktor lain?

Faktor lain hampir tidak ada, faktor psikologis beban mental yang menonjol.

3. Gimana caranya untuk menghindari terjadinya serangan jantung khusus pada olahragawan (terutama pemain bola dalam hal ini).

Mencegahnya dengan meningkatkan daya tahan mental, belajar relaksasi dll agar terlatih tdk cemas, takut dan gugup. Kemudian gaya hidup sehat harus BENAR-BENAR dikontrol.

4. Apakah benar jika orang terkena serangan jantung, maka tenggat waktunya kurang lebih 1 jam sebelum otot jantungnya rusak semua? Kalau otot jantung sebagian rusak, apa masih bisa diselamatkan?

Betul, makanya harus cepat mendapat pertolongan medis. Kalau ga cepat kerusakan bisa meluas dan orang itu meninggal.

5. Benarkah jantung tidak bisa regenerasi?

Semua organ tubuh pada dasarnya bisa regenerasi, tapi ada yang regenerasinya lambat atau hampir tidak bisa regenerasi. Kalau yang lambat seperti otot jantung, otak, ginjal dan hati. Regenerasi pada hati lebih cepat daripada jantung.
Sedangkan kulit dan rambut termasuk yang regenerasinya cepat.


Hingga saat ini, FIFA pun masih mencari solusi terbaik untuk mencegah pemain bola meninggal di lapangan karena serangan jantung yang tak terdeteksi. Berbagai pencegahan seperti pemeriksaan kesehatan selalu dilakukan. Semoga saja Piermario Morosini menjadi nama terakhir dari daftar pemain bola yang meninggal karena serangan jantung.

Source

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar anda.

100 Artikel Terbaru


Buku Tamu

Facebook Page

Total Page Views

Popular Post